Widget HTML #1

Ajak Masuk ke Group WA

Dapatkan update terbaru dan jadilah bagian dari komunitas madrasah yang penuh semangat belajar dan berbagi! Klik link dibawah ini untuk bergabung Saluran WA

GABUNG

Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan

santripendidikan.com - Merancang atau membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan aktivitas penting dalam proses keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut dapat memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama bagi guru yang sedang dalam taraf pengembangan pengalaman mengajarnya.

Namun, perancangan pembelajaran ini juga penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam mengajar karena hal ini merupakan pekerjaan yang tak terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagi pendidik.

Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan

Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan

Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam bagian ini hanya sebagai contoh dan sifatnya mungkin sangat terbatas. Tidak semua model pembelajaran dicontohkan dalam bagian ini. Demikian juga, tidak semua materi dijabarkan dalam scenario tersebut karena contoh skenario ini hanya bersifat memantik kreativitas guru.

Guru dapat mengembangkan skenario pembelajaran ini secara lebih inovatif sesuai dengan kreativitasnya masing-masing sesuai dengan karakteristik siswa, konten dan konteks materi yang diajarkan, pengalaman belajar yang akan dicapai, dan kondisi sekolah dan lingkungan tempat belajar. Skenario pembelajaran tersebut dicontohkan berikut ini.

1. Fokus Pembelajaran

Tingkat Kemahiran

Perlu Pendampingan

Kompetensi

Menemukan dan mengakses

Subkompentesi

Menemukan informasi tersurat dalam cerita fantasi

Memilih informasi yang relevan dalam cerita fantasi

Konten Pembelajaran

Teks Sastra

Tema Bacaan

Lingkungan Sekitar

Konteks Bacaan

Personal

Model Pembelajaran

LOK-R

2. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran

a. Tahap Awal Pembelajaran 

Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan Salam (assalamualaikum) dan pengantar kepada peserta didik, terutama tentang materi yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran ini. Lalu dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran. Secara lebih terperinci, kegaiatan awal pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam memulai pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1.  Menyampaikan salam.

2.  Mengajak peserta didik untuk berdoa.

3.  Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik (tidak harus dipanggil satu per satu).

4.  Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan peserta didik.

5.  Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu perhatian.

6.  Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik (pertanyaan sedapat mungkin sejalan dengan materi pembelajaran yang akan dilakukan).

7.  Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu diperhatikan peserta didik.

8.  Mendorong semangat belajar peserta didik.

9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di lingkungan peserta didik.

10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar terbangun suasana belajar yang kondusif.

11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah dipelajari.

12. Melakukan pre-reading (pra membaca) terkait dengan materi ajar yang akan dipelajari.

13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan dilakukan hari itu.

14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pelajaran.

15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungannya.

Pada tahap awal pembelajaran tersebut, guru dapat menyampaikan tuturan dan melakukan aktivitas sebagaimana contoh berikut.

“Assalamualaikum wr.wb.

Selamat pagi anak-anak! Apa kabar kalian hari ini?

Sebelum kita memulai pembelajaran, ayo kita awali dengan doa sebelum belajar, berdoa dipersilakan” (guru dan peserta didik berdoa bersama). “Berdoa selesai” (guru dan peserta didik kembali bersiap memulai pembelajaran).

“Anak-anak tahukah kalian apa yang akan kita pelajari hari ini?” (kemungkinan ada beberapa peserta didik yang menanggapi).

Nah, betul sekali.

“Hari ini kita akan belajar sastra. Sebentar lagi, anak-anak akan Ibu/Bapak beri sebuah teks cerita. Cerita ini adalah cerita fantasi, berisi khayalan dan anak-anak tidak akan dapat menemukannya di dunia nyata. Cerita ini sangat menarik, kalian nanti dapat memperoleh pengalaman yang menarik dan bermanfaat. Saya yakin kalian sudah banyak membaca cerita, mulai dari cerita bergambar, cerita binatang, cerita negeri dongeng, cerita pendek, cerita Nabi dan masih banyak lagi”.

“Karena itu, hari ini kalian belajar tentang teks sastra yang berupa cerita fantasi.

Tadi, ibu sudah menyampaikan gambaran tentang isi cerita fantasi. Ada yang tahu, apa itu cerita fantasi?”

(Kemungkinan ada beberapa peserta didik yang mau menjawab, namun ada kemungkinan peserta didik tidak ada yang mau bercerita, pada kasus peserta didik tidak mau bercerita maka tugas guru untuk memancing sedikit tentang tokoh dalam cerita dan menanyakan pengalaman peserta didik yang berkaitan dengan tokoh dalam cerita fantasi dalam teks.

Setelah beberapa anak menjawab, guru memberikan penegasan.

b. Tahap Inti Pembelajaran   

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas inti dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi yang dicapai dalam pembelajaran dapat dilakukan dan dibangun melalui tahapan ini. Dalam tahap tersebut, guru harus berupaya menjalankan rancangan dan model pembelajaran yang telah dikembangkan secara lebih fleksibel sesuai dengan kondisi dan peristiwa pembelajaran yang dihadapi. Dalam Tahapan- tahapan model pembelajaran LOK-R disajikan berikut ini.

1) Tahap Literasi

Pada tahap ini, kegiatan utamanya adalah memberikan kebebasan kepada para peserta didik untuk melakukan aktivitas mandiri dalam membangun pengalaman belajarnya. Dalam aktivitas tersebut, guru memberikan tugas atau memberikan teks informasi yang bertema fakta personal yang dialami atau diketahui, bersifat konkrit dan dapat dikenali tentang lingkungan sekitar kepada peserta didik untuk dibaca dan dipahami. Pada saat ini, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca untuk memperoleh informasi yang dibaca sambil memberikan penegasan hal-hal apa saja yang harus dipahami. Contoh tuturan dan aktivitas pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut.

“Anak-anak hari ini kita akan belajar sastra, teks sastra yang akan kita pelajari hari ini cerita fantasi. Anak-anak ada yang tahu? Agar kalian memahami apa cerita fantasi itu, alangkah baiknya, anak-anak membaca teks yang akan Ibu berikan”.

“Anak-anak, saya silakan kalian membaca teks berikut ini secara cermat. Sambil membaca, perhatikan baik-baik fakta-fakta penting yang ada dalam cerita (tokoh, peristiwa, latar, dsb). Selain itu, kalian juga perlu memperhatikan urutan cerita dan konflik yang terjadi dalam cerita”.

Teks Bacaan yang Berjudul “Induk Kambing yang Pantang Menyerah” (dapat dirujuk dari bacaan yang ada dalam materi pembelajaran)

Setelah peserta didik selesai membaca teks cerita fantasi, guru dapat memberikan stimulus kepada peserta didik dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Berikut ini beberapa

pertanyaan yang dapat digunakan guru untuk memancing pemahaman peserta didik.

“Anak-anak apakah kalian sudah selesai membacanya? Bagaimanakah kesan kalian, apakah cerita itu menarik atau tidak? Apakah kalian juga sudah mendapatkan informasi yang kalian cari? Baiklah untuk lebih memahami isi cerita tersebut, mari kita bahas bersama apa yang sudah kalian baca tadi”.

2) Tahap Orientasi

Setelah proses membaca teks sastra yang berjudul Induk Kambing yang Pantang Menyerah guru dapat meminta peserta didik untuk menuliskan beberapa informasi penting yang relevan dengan isi teks. Berikut panduan yang dapat digunakan guru setelah peserta didik membaca teks.

“Nah, sekarang berdasarkan pemahaman kalian dari membaca cerita tadi, cobalah tuliskan pemahaman kalian dengan menjawab pertanyaan berikut”.

1.  Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita berjudul Induk Kambing yang Pantang Menyerah diatas!

2.  Kapankah seluruh kawanan kambing berhasil naik ke atas tebing?

a.  Sore hari

b.  Pagi hari

c.  Siang hari

d.  Malam hari

Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan tugas, guru wajib untuk memberikan apresiasi yang baik kepada semua peserta didik: misal: bisa memberikan tanda bintang, atau stempel emoji tersenyum atau catatan, sehingga peserta didik tetap semangat mengikuti kegiatan pembelajaran sampai akhir.

“Sebelum kita melanjutkan ke pertanyaan berikutnya, mari kita cek dulu pekerjaan kalian bersama-sama. Siapa yang akan menjawab soal nomor 1?”

“Bagus anak-anak, Bapak/Ibu senang sekali karena kalian dapat bekerja dengan baik. Semua dapat bintang dari ibu”.

3) Tahap Kolaborasi

Pada tahap kolaborasi guru dapat menugasi peserta didik secara terbimbing untuk membuat koneksi antar bagian penting dalam bacaan dan membuat suatu simpulan.

Guru menugaskan peserta didik untuk bersama-sama menjawab pertanyaan terkait dengan pemahaman peserta didik terhadap teks Induk Kambing yang Pantang Menyerah. Peserta didik dalam kelompok kecil mendiskusikan dan mengerjakan tugas tersebut dan mengomunikasikan hasilnya ke depan kelas.

“Anak-anak, kalian sudah mendapatkan bintang dari ibu karena jawaban dan pekerjaan kalian bagus. Untuk itu, kalian dapat menambah dan mengumpulkan bintang lebih banyak lagi dengan menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan berikut ini.”

3. Pilihlah dua jawaban yang benar tentang sifat induk kambing.

a.  Pemikir

b.  Putus asa

c.   Pemberani

d.  Pantang menyerah

4. Apa yang dilakukan kambing setelah dia sering gagal memanjat tebing?

5. Jodohkan tempat pada kolom 1 dengan pernyataan yang sesuai pada kolom 2.

Tempat (1)

Pernyataan (2)

A. Di hutan

1. Serigala mencari kambing

B. Di atas tebing

2. Kambing merasa terancam serigala

 

3. Kambing meneriaki serigala

6. Bagaimanakah kehidupan kawanan kambing setelah mereka pindah ke tebing? Jelaskan.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi guru dapat menggali tingkat pemahaman peserta didik serta kesulitan yang dihadapinya. Beberapa pertanyaan dapat diajukan oleh guru untuk merefleksi pemahaman peserta didik serta mengetahui kesulitan yang dihadapi peserta didik. Berikut pertanyaan yang dapat digunakan untuk menggali pemahaman peserta didik.

Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman belajar dengan cerita bertutur secara bergantian, tidak harus semuanya bercerita, lalu dari cerita yang sudah disampaikan oleh peserta didik, guru dapat memberikan penegasan dan motivasi kepada peserta didik, sehingga peserta didik tetap semangat untuk menginspirasi siapa saja. Pada akhir pembelajaran guru dapat meminta peserta didik untuk menulis kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat proses mencari tokoh dan mencari perilaku baik dari cerita bergambar inspiratif. Berikut instruksi yang dapat diberikan guru kepada peserta didik untuk kegiatan refleksi sekaligus menutup kegiatan pembelajaran

“Anak-anak setelah kita membaca dan memahami isi teks cerita berjudul “Induk Kambing yang Pantang Menyerah” apa yang dapat dipelajari hari ini? Apakah ada kesulitan membaca dan memahami teks tersebut?Apa yang akan kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?.”

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Anggota Kelompok

 

 

 

Kelas

 

Hari/Tanggal

 

Indikator Capaian Kompetensi

Menemukan informasi tersurat (siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dalam teks cerita fantasi.

Mengidentifikasi kata atau ungkapan yang tepat untuk menemukan informasi yang relevan berkaitan dengan unsur-unsur fiksi dalam teks cerita fantasi.

Mengidentifikasi karakter dan watak tokoh dalam teks cerita fantasi

Mengidentifikasi alur cerita/konflik yang dihadapi

tokoh dalam teks cerita fantasi

Mengidentifikasi fungsi latar sebagai pendukung cerita

dalam teks cerita fantasi

Menyimpulkan karakter tokoh, konflik dan penyelesaian cerita, dan makna latar dalam mendukung

keutuhan cerita dalam cerita fantasi atau biografi.

REKOMENDASI HASIL PEMBELAJARAN

 Contoh Penguatan bagi peserta didik tingkat kemahiran perlu pendampingan

Peserta didik diberi tugas untuk membaca teks informasi konteks personal dan mengerjakan LKPD untuk menemukan informasi tersurat dalam teks.

Contoh Pengayaan bagi peserta didik tingkat kemahiran dasar

Peserta didik diberikan gambar atau video yang berkaitan dengan cerita dan diminta untuk menuliskan hubungan antara cerita dan gambar/video tersebut

Demikian informasi Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan. Semoga bermanfaat.

PERHATIAN !

Berlangganan informasi seputar madrasah, silahkan masuk Grup Santri Pendidikan

Posting Komentar untuk "Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan"