Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan
santripendidikan.com - Merancang atau membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan aktivitas penting dalam proses keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut dapat memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama bagi guru yang sedang dalam taraf pengembangan pengalaman mengajarnya.
Namun, perancangan pembelajaran ini juga penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam mengajar karena hal ini merupakan pekerjaan yang tak terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagi pendidik.
Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan
Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam bagian ini hanya sebagai contoh dan sifatnya mungkin sangat terbatas. Tidak semua model pembelajaran dicontohkan dalam bagian ini. Demikian juga, tidak semua materi dijabarkan dalam scenario tersebut karena contoh skenario ini hanya bersifat memantik kreativitas guru.
Guru dapat mengembangkan skenario pembelajaran ini
secara lebih inovatif sesuai dengan kreativitasnya masing-masing sesuai dengan
karakteristik siswa, konten dan konteks materi yang diajarkan, pengalaman
belajar yang akan dicapai, dan kondisi sekolah dan lingkungan tempat belajar.
Skenario pembelajaran tersebut dicontohkan berikut ini.
1. Fokus Pembelajaran
Tingkat Kemahiran |
Perlu Pendampingan |
Kompetensi |
Menemukan dan mengakses |
Subkompentesi |
Menemukan informasi tersurat dalam
cerita fantasi Memilih informasi yang relevan dalam
cerita fantasi |
Konten Pembelajaran |
Teks Sastra |
Tema Bacaan |
Lingkungan Sekitar |
Konteks Bacaan |
Personal |
Model Pembelajaran |
LOK-R |
2. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran
a. Tahap Awal Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan
Salam (assalamualaikum) dan pengantar kepada peserta didik, terutama tentang
materi yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran ini. Lalu dilanjutkan dengan
berdoa sebelum pembelajaran. Secara lebih terperinci, kegaiatan awal
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam memulai pembelajaran dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
1. Menyampaikan salam.
2. Mengajak peserta didik untuk berdoa.
3. Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik (tidak harus
dipanggil satu per satu).
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan peserta didik.
5. Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu perhatian.
6. Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik (pertanyaan
sedapat mungkin sejalan dengan materi pembelajaran yang akan dilakukan).
7. Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu diperhatikan peserta
didik.
8. Mendorong semangat belajar peserta didik.
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di lingkungan
peserta didik.
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar
terbangun suasana belajar yang kondusif.
11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah
dipelajari.
12. Melakukan pre-reading (pra membaca) terkait dengan
materi ajar yang akan dipelajari.
13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan
dilakukan hari itu.
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai
pelajaran.
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungannya.
Pada tahap awal pembelajaran tersebut, guru dapat menyampaikan tuturan dan melakukan aktivitas sebagaimana contoh berikut.
“Assalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi anak-anak! Apa kabar kalian hari ini?
Sebelum kita memulai pembelajaran, ayo kita awali dengan doa sebelum belajar, berdoa dipersilakan” (guru dan peserta didik berdoa bersama). “Berdoa selesai” (guru dan peserta didik kembali bersiap memulai pembelajaran).
“Anak-anak tahukah kalian apa yang akan kita pelajari hari ini?” (kemungkinan ada beberapa peserta didik yang menanggapi).
Nah, betul sekali.
“Hari ini kita akan belajar sastra. Sebentar lagi, anak-anak akan Ibu/Bapak beri sebuah teks cerita. Cerita ini adalah cerita fantasi, berisi khayalan dan anak-anak tidak akan dapat menemukannya di dunia nyata. Cerita ini sangat menarik, kalian nanti dapat memperoleh pengalaman yang menarik dan bermanfaat. Saya yakin kalian sudah banyak membaca cerita, mulai dari cerita bergambar, cerita binatang, cerita negeri dongeng, cerita pendek, cerita Nabi dan masih banyak lagi”.
“Karena itu, hari ini kalian belajar tentang teks sastra yang berupa cerita fantasi.
Tadi, ibu sudah menyampaikan gambaran tentang isi cerita fantasi. Ada yang tahu, apa itu cerita fantasi?”
(Kemungkinan ada beberapa peserta didik yang mau menjawab, namun ada kemungkinan peserta didik tidak ada yang mau bercerita, pada kasus peserta didik tidak mau bercerita maka tugas guru untuk memancing sedikit tentang tokoh dalam cerita dan menanyakan pengalaman peserta didik yang berkaitan dengan tokoh dalam cerita fantasi dalam teks.
Setelah beberapa anak menjawab, guru memberikan penegasan.
b. Tahap Inti Pembelajaran
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas inti dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi yang dicapai dalam pembelajaran dapat dilakukan dan dibangun melalui tahapan ini. Dalam tahap tersebut, guru harus berupaya menjalankan rancangan dan model pembelajaran yang telah dikembangkan secara lebih fleksibel sesuai dengan kondisi dan peristiwa pembelajaran yang dihadapi. Dalam Tahapan- tahapan model pembelajaran LOK-R disajikan berikut ini.
1) Tahap Literasi
Pada tahap ini, kegiatan utamanya adalah memberikan kebebasan kepada para peserta didik untuk melakukan aktivitas mandiri dalam membangun pengalaman belajarnya. Dalam aktivitas tersebut, guru memberikan tugas atau memberikan teks informasi yang bertema fakta personal yang dialami atau diketahui, bersifat konkrit dan dapat dikenali tentang lingkungan sekitar kepada peserta didik untuk dibaca dan dipahami. Pada saat ini, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca untuk memperoleh informasi yang dibaca sambil memberikan penegasan hal-hal apa saja yang harus dipahami. Contoh tuturan dan aktivitas pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut.
“Anak-anak hari ini kita akan belajar sastra, teks sastra yang akan kita pelajari hari ini cerita fantasi. Anak-anak ada yang tahu? Agar kalian memahami apa cerita fantasi itu, alangkah baiknya, anak-anak membaca teks yang akan Ibu berikan”.
“Anak-anak, saya silakan kalian membaca teks berikut ini secara cermat. Sambil membaca, perhatikan baik-baik fakta-fakta penting yang ada dalam cerita (tokoh, peristiwa, latar, dsb). Selain itu, kalian juga perlu memperhatikan urutan cerita dan konflik yang terjadi dalam cerita”.
Teks Bacaan yang Berjudul “Induk Kambing yang Pantang Menyerah” (dapat
dirujuk dari bacaan yang ada dalam materi pembelajaran)
Setelah peserta didik selesai membaca teks cerita fantasi, guru dapat memberikan stimulus kepada peserta didik dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Berikut ini beberapa
pertanyaan yang dapat digunakan guru untuk memancing pemahaman peserta didik.
“Anak-anak apakah kalian sudah selesai membacanya? Bagaimanakah kesan kalian, apakah cerita itu menarik atau tidak? Apakah kalian juga sudah mendapatkan informasi yang kalian cari? Baiklah untuk lebih memahami isi cerita tersebut, mari kita bahas bersama apa yang sudah kalian baca tadi”.
2) Tahap Orientasi
Setelah proses membaca teks sastra yang berjudul Induk Kambing yang Pantang Menyerah guru dapat meminta peserta didik untuk menuliskan beberapa informasi penting yang relevan dengan isi teks. Berikut panduan yang dapat digunakan guru setelah peserta didik membaca teks.
“Nah, sekarang berdasarkan pemahaman kalian dari membaca cerita tadi, cobalah tuliskan pemahaman kalian dengan menjawab pertanyaan berikut”.
1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita berjudul Induk Kambing yang
Pantang Menyerah diatas!
2. Kapankah seluruh kawanan kambing berhasil naik ke atas tebing?
a. Sore hari
b. Pagi hari
c. Siang hari
d. Malam hari
Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan tugas, guru wajib untuk memberikan apresiasi yang baik kepada semua peserta didik: misal: bisa memberikan tanda bintang, atau stempel emoji tersenyum atau catatan, sehingga peserta didik tetap semangat mengikuti kegiatan pembelajaran sampai akhir.
“Sebelum kita melanjutkan ke pertanyaan berikutnya, mari kita cek dulu pekerjaan kalian bersama-sama. Siapa yang akan menjawab soal nomor 1?”
“Bagus anak-anak, Bapak/Ibu senang sekali karena kalian dapat bekerja dengan baik. Semua dapat bintang dari ibu”.
3) Tahap Kolaborasi
Pada tahap kolaborasi guru dapat menugasi peserta didik secara terbimbing untuk membuat koneksi antar bagian penting dalam bacaan dan membuat suatu simpulan.
Guru menugaskan peserta didik untuk bersama-sama menjawab pertanyaan terkait dengan pemahaman peserta didik terhadap teks Induk Kambing yang Pantang Menyerah. Peserta didik dalam kelompok kecil mendiskusikan dan mengerjakan tugas tersebut dan mengomunikasikan hasilnya ke depan kelas.
“Anak-anak, kalian sudah mendapatkan bintang dari ibu karena jawaban dan pekerjaan kalian bagus. Untuk itu, kalian dapat menambah dan mengumpulkan bintang lebih banyak lagi dengan menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan berikut ini.”
3. Pilihlah dua jawaban yang benar tentang sifat induk kambing.
a. Pemikir
b. Putus asa
c. Pemberani
d. Pantang menyerah
4. Apa yang dilakukan kambing setelah dia sering gagal memanjat tebing?
5. Jodohkan tempat pada kolom 1 dengan pernyataan yang sesuai pada kolom 2.
Tempat
(1) |
Pernyataan
(2) |
A.
Di hutan |
1.
Serigala mencari kambing |
B.
Di atas tebing |
2.
Kambing merasa terancam serigala |
|
3.
Kambing meneriaki serigala |
6. Bagaimanakah kehidupan kawanan kambing setelah mereka pindah ke tebing? Jelaskan.
4. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi guru dapat menggali tingkat pemahaman peserta didik serta kesulitan yang dihadapinya. Beberapa pertanyaan dapat diajukan oleh guru untuk merefleksi pemahaman peserta didik serta mengetahui kesulitan yang dihadapi peserta didik. Berikut pertanyaan yang dapat digunakan untuk menggali pemahaman peserta didik.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman belajar dengan cerita bertutur secara bergantian, tidak harus semuanya bercerita, lalu dari cerita yang sudah disampaikan oleh peserta didik, guru dapat memberikan penegasan dan motivasi kepada peserta didik, sehingga peserta didik tetap semangat untuk menginspirasi siapa saja. Pada akhir pembelajaran guru dapat meminta peserta didik untuk menulis kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat proses mencari tokoh dan mencari perilaku baik dari cerita bergambar inspiratif. Berikut instruksi yang dapat diberikan guru kepada peserta didik untuk kegiatan refleksi sekaligus menutup kegiatan pembelajaran
“Anak-anak setelah kita membaca dan memahami isi teks cerita berjudul “Induk Kambing yang Pantang Menyerah” apa yang dapat dipelajari hari ini? Apakah ada kesulitan membaca dan memahami teks tersebut?Apa yang akan kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?.”
Lembar Kerja Peserta Didik
Nama
Anggota Kelompok |
|
|
|
|
|
Kelas |
|
Hari/Tanggal |
|
Indikator
Capaian Kompetensi |
Menemukan informasi tersurat (siapa,
apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dalam teks cerita fantasi. |
Mengidentifikasi kata atau ungkapan
yang tepat untuk menemukan informasi yang relevan berkaitan dengan unsur-unsur
fiksi dalam teks cerita fantasi. |
|
Mengidentifikasi karakter dan watak
tokoh dalam teks cerita fantasi |
|
Mengidentifikasi alur cerita/konflik
yang dihadapi tokoh dalam teks cerita fantasi |
|
Mengidentifikasi fungsi latar sebagai
pendukung cerita dalam teks cerita fantasi |
|
Menyimpulkan karakter tokoh,
konflik dan penyelesaian cerita, dan makna latar dalam mendukung keutuhan cerita dalam cerita fantasi
atau biografi. |
REKOMENDASI
HASIL PEMBELAJARAN
Contoh Penguatan bagi peserta didik tingkat kemahiran perlu pendampingan
Peserta didik diberi tugas untuk membaca teks informasi konteks personal dan mengerjakan LKPD untuk menemukan informasi tersurat dalam teks.
Contoh
Pengayaan bagi peserta didik tingkat kemahiran dasar
Peserta didik diberikan gambar atau video yang berkaitan dengan cerita dan diminta untuk menuliskan hubungan antara cerita dan gambar/video tersebut
Demikian
informasi Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan. Semoga
bermanfaat.
PERHATIAN !
Berlangganan informasi seputar madrasah, silahkan masuk Grup Santri Pendidikan
Posting Komentar untuk "Skenario Pembelajaran Literasi Membaca Perlu Pendampingan"
Posting Komentar